Saturday, October 27, 2007

Sapimoto vs Tupai

Ada hubungan apa sebenarnya antara tupai dan sapimoto, apakah mereka bersaudara ataukah ada hubungan asmara diantara keduanya??? Sama sekali tidak, tupai dan sapimoto tidak berhubungan sama sekali, baik melalui telepon, sms, e-mail maupun surat menyurat, bahkan tidak saling kenal antara keduanya. Mereka juga tidak bertetangga ataupun berkantor pada gedung yang sama apalagi dalam sebuah instansi yang sama.
Tupai merupakan binatang pengerat yang biasa hidup dipohon-pohon, yang biasanya mempunyai buah yang sangat disukainya. Pada saat saya kecil dan hidup di daerah yang masih banyak terdapat pohon kelapa, sering terlihat tupai yang berjalan atau berlompatan pada blarak, yaitu batang pohon kelapa. Bahkan tak jarang juga terlihat, mereka mmunculkan kepalanya yang berbentuk hampir seperti tikus pada buah kelapa yang mempunyai lubang yang ternyata adalah tempat mereka bersarang. Klo pada film kartun produksi Disney, tupai-tupai ini sering digambarkan mempunyai kegemaran pada buah kenari dan mempunyai rumah mungil diatas pohon. yang tersusun dari lembaran-lembaran kayu yang sangat rapi dan bagus. Bahkan terkadang digambarkan interior dari ruangan tersebut yang bisa dikatakan mewah, terdapat TV layar lebar beserta sofa empuk, kulkas serta tempat tidur yang lux. Setahu saya, belum pernah ada gambaran dimana mereka mendapatkan lembaran kayu dan paku untuk membuat rumah tersebut, apalagi proses pembangunan rumah tersebut, juga dimana mendapatkan interior yang terdapat dalam rumah kayu tersebut. Mungkin juga memang terdapat perbedaan yang mendasar antara tupai lokal yang gemar dengan kelapa dan tupai bule yang lebih gemar dengan buah kenari, serta bagaimana mereka bersarang, karena sepertinya buah kenari terlalu kecil apabila dijadikan tempat bersarang.
Lha kok malah membahas kehidupan tupai, lupakan, ini sudah mulai ngelantur dan menyimpang dari pokok bahasan yang sebenarnya akan dibahas. Diawal sudah disebutkan bahwa tidak ada hubungan istimewa antara sapimoto dan tupai, lha kok malah mengupas tupai berdasar dari pengamatan sapimoto. Bisa dikatakan sapimoto telah melakukan kebohongan, dengan menyatakan klo tidak ada hubungan istimewa antara keduanya.
Di Indonesia, peribahasa yang berbunyi “Sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya akan jatuh juga”, ini sudah sangat sering kita dengar atau kita jumpai. Karena kita memang hidup pada lingkungan yang terkadang atau bahkan mungkin sangat sering menggunakan peribahasa atau kiasan, untuk menunjukkan sesuatu supaya terlihat samar atau memang sengaja digunakan untuk menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang pernah memiliki pujanggga-pujangga besar pada masa lalu, seperti Joyoboyo atau Haryo Ronggo Warsito, yang terkenal dengan tulisan-tulisan yang ditulisnya pada jaman tersebut. Sedangkan Arya Dwipangga atau yang lebih dikenal dengan Pendekar Syair Berdarah, tidak usah kita hitung sebagai pujangga besar, karena sepertinya dia hanya dihidupkan untuk menaikkan rating sandiwara radio yang sangat nge-trend pada tahun 90an, dengan mengambil setting pada era kerajaan Majapahit.
Pada peribahasa tersebut, jelas sekali disebutkan kata pandai untuk tupai, walaupun itu mungkin hanya ditujukan kepada keahliannya dalam melakukan lompatan antara satu pohon ke pohon lainnya. Mungkin boleh saya simpulkan, klo yang sudah pandai melompat aja masih bisa jatuh, bagaimana dengan yang sedang belajar atau sedang dalam proses menuju ahli atau mahir dalam melakukan lompatan. Ataukah bisa dikatakan wajar dan sangat tidak apa-apa, jika seseorang atau sesuatu yang belum mahir atau ahli dalam suatu bidang yang baru saja digelutinya kemudian jatuh atau terperosok ke dalam suatu lubang dalam perjalanannya??? Memang gak apa-apa, tupai apabila terjatuh tidak akan mengalami luka yang serius, paling gak itu menurut yang kita lihat dan tidak ikut merasakan efek jatuh tersebut. Dia akan kembali berlari, memanjat dan melompat lagi, sebuah mental juara yang sangat patut diacungi 2 jempol, klo 4 jempol dengan menambahkan jempol kaki, nanti malah diasumsikan sebagai sebuah hinaan. Dengan keahlian serta mental yang dimilikinya tersebut, saya sangat yakin apabila tupai ini akan bisa menjadi atlit yang bias diandalkan di PON, Sea Games atau bahkan Olimpiade.
Dari gambaran diatas yang bertele-tele dan digambarkan dengan panjang lebar, akhirnya anda harus benar-benar mengakui bahwa sapimoto tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan tupai. Walopun sering memberikan pujian, itu hanyalah sebagai rasa kagum dan penghargaan dari sapimoto yang bodoh terhadap tupai yang pandai. Atau mungkin sapimoto memang harus berhubungan khusus dengan tupai, sehingga bisa mendapatkan kepandaian-kepandaian dari sang tupai untuk sedikitnya mengurangi jerat kebodohan yang sampai sekarang masih terus melilit sapimoto, dan sepertinya enggan untuk melepasnya. Tapi apabila anda nekat untuk menghubung-hubungkan keberadaan sapimoto dengan tupai manapun, silahkan saja, karena ini adalah sebuah Negara demokrasi yang sangat menghargai adanya perbedaan pendapat, paling tidak itu sudah tertulis dan diakui secara nasional.
Apabila kemudian ada yang menanyakan adanya ketidakterkaitan antara judul dengan isi, itu semua terjadi hanyalah karena keterbatasan sapimoto sebagai penulis dengan segala kebodohannya telah mengalami kemelencengan dari yang semula terpikir sebagai kerangka tulisan, kemudian berkembang menjadi tambah tidak karuan, dan isi yang sebenarnya harus tertuang menjadi tidak tertuang sama sekali. Bagaimanapun juga, diatas masih tetap dibahas tentang tupai, yang dapat diartikan bahwa tulisan ini masih berada dalam batas-batas koridor yang ditentukan pada saat tulisan ini belum tertulis.
Bagi yang masih penasaran tentang hubungan sapimoto dengan tupai, silahkan menghubungi langsung pihak-pihak yang ditunjuk oleh tupai sebagai juru bicara, karena disini dari pihak sapimoto sudah menyatakan dengan sejelas-jelasnya bahwa tidak ada hubungan diantara keduanya.

1 comment:

Monggo klo mo komentar, dijamin gratis...
Walopun juga tidak dapet hadiah, saya sangat berterimakasih apabila anda bersedia berkomentar...
Terimakasih