Monday, April 14, 2008

Internet Gratis

Apakah mungkin akses internet gratis atau minimal internet dengan biaya sangat murah sekali, akan bisa dinikmati di negeri tercinta kita, Indonesia? Rasanya sangat susah untuk menjawab bahwa internet gratis atau internet murah akan dapat diwujudkan, mengingat besarnya biaya untuk pembangunan sebuah infrastruktur jaringan adalah sangat besar.

Saat ini sudah banyak sekali penyedia jasa layanan akses internet baik itu menggunakan jaringan kabel maupun tanpa kabel (wireless). Tapi tarif yang ditawarkan masih sangat mahal untuk sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi untuk mereka yang merasa tidak atau belum merasakan manfaat dari keberadaan internet tersebut. Bahkan bagi sebagian orang, internet adalah sebuah teknologi yang sangat mahal sedangkan manfaat yang didapat juga tidak terlalu banyak, paling hanya melihat-lihat gambar atau video porno, untuk berkirim atau menerima e-mail, atau bahkan sebagai alat untuk melihat hasil akhir sebuah pertandingan yang biasanya berkaitan dengan judi. Untuk mendapatkan beberapa gambar atau video porno, pengguna internet juga tidak perlu bersusah payah untuk menghafalkan alamat situs penyedia layanan konten dewasa tersebut, hanya dengan mengisikan keyword yang dikehendaki pada mesin pencari, maka hasil yang ditunjukkan oleh mesin pencari akan sangat banyak. Bahkan bagi pengguna yang pada awalnya hanya mencari satu situs penyedia layanan porno, akhirnya tertarik juga dengan hasil yang ditampilkan oleh mesin pencari, padahal dari hasil tersebut sangat banyak yang tidak sesuai harapan semula. Belum lagi pop up yang dimunculkan oleh situs-situs porno, baik berupa iklan maupun redirect ke situs lain yang tentunya juga masih dengan bau-bau pornonya. Apakah kita berhak untuk menyalahkan internet sebagai biang keladi banyaknya tersebar gambar atau video porno yang akhirnya menjadi koleksi pribadi maupun diperjual-belikan atau disebar ke teman-teman. Dan yang paling yang paling parah adalah gambar atau video porno tersebut dibagi-bagi dalam sebuah lingkungan kantor atau sekolah, baik itu kantor atau sekolah yang memiliki koneksi internet secara langsung atau tidak, barang-barang tersebut sangat mudah dibawa dan disebar dengan menggunakan media-media yang saat ini sudah mulai murah, seperti usb flashdisk atau membakarnya dalam bentuk kepingan CD. Atau kita berhak untuk membebankan kesalahan ini pada mesin pencari??? Lha kok malah mulai nglantur kemana-mana. Semua masalah itu sangatlah tidak penting. Bahkan pada akhirnya, saya juga tidak akan memaparkan kegunaan dari internet tersebut karena akan memperpanjang tulisan ini, padahal belum tentu ada yang baca. Apapun tujuannya, pastilah mereka berharap untuk mendapatkan akses internet murah, atau bahkan kalau bisa yang gratis sekalian. Internet gratis, apakah ini hanyalah mimpi???

Seperti pada awal munculnya jaringan telepon selular, penyedia layanan telepon selular tersebut berlomba-lomba untuk mencekik para pelanggannya dengan tariff yang sangat mahal. Tapi silahkan lihat iklan-iklan yang ada sekarang, ada yang beriklan hanya sembilan rupiah perdetik dan ngomong sampe dower, ada juga telepon sampai puas, ada yang bertarif nol koma nol nol nol nol nol nol (masih banyak lagi nol yang disertakan pada iklan tersebut) dan diakhiri dengan angka satu. Apakah ini mulai nglantur lagi??? Tidak!!! Kita baru saja akan mulai menganalisa alakadarnya tentang keberadaan internet gratis atau paling tidak internet murah, menurut masayakat Indonesia yang membutuhkan adanya jaringan internet.

Saya sendiri juga kurang begitu mengerti kenapa tiba-tiba ada perang tarif yang sangat hebat antara penyedia layanan telepon selular, karena saya adalah pemakai salah satu layanan yang tarifnya tidak ikut perang. Menyedihkan sekali…. Dengan adanya perang tarif tersebut, banyak sekali para pengguna layanan telepon selular kemudian beralih ke penyedia layanan yang dirasa paling murah.

Silahkan bandingkan iklan-iklan yang tersebar mengenai turunnya tarif telepon selular dengan iklan internet murah. Bahkan sepertinya, sama sekali tidak ada iklan yang menyatakan bahwa penyedia layanan internet ini sekarang turun tariff menjadi sekian rupiah per jam atau sekian rupiah per kilobite. Iklan-iklan tentang tarif internet hanyalah berupa brosur-brosur, itu pun sepertinya juga tidak disebar secara umum. Atau mungkin para penyedia layanan internet ini sudah cukup puas dengan jumlah pelanggan atau jumlah rupiah yang telah didapatnya saat ini??? Atau mereka merasa tidak memiliki pesaing sehingga tidak perlu untuk gencar ber-iklan untuk menambah jumlah pelanggan??? Silahkan ditanyakan langsung kepada para penyedia layanan internet tersebut.

Saat ini yang saya rasa menyediakan layanan internet paling murah adalah

  1. Speedy Telkom versi Internet Gratis. Yang hanya terdapat pada hampir tiap alun-alun yang ada di Jawa Timur, mungkin di propinsi lain juga ada program semacam ini. Kelemahan, harus bawa gadget ke tempat umum dan battery yang tersedia juga sangat tebatas.
  2. FastNet produk dari First Media, untuk kecepatan akses paling rendah atau sama dengan Speedy milik PT. Telkom, dengan kapasitas akses tak terbatas, hanya sebesar 99ribu rupiah per-bulan. Kelemahan, walaupun murah dan berkecepatan tinggi, tetapi masih sedikit daerah yang te-cover, salah satunya adalah tempat dimana saya tinggal.
  3. Explore produk dari salah penyedia layanan telepon selular yaitu XL, dengan kapasitas penggunaan tak terbatas, mengenakan tariff 275ribu perbulan. Kelemahan, tariff yang ditawarkan saya rasa masih terlalu mahal untuk ukuran pegawai rendahan seperti saya.
  4. Star One produk dari Indosat. Pada situs resminya menyebutkan tarif 100 rupiah permenit atau sama dengan 6ribu perjam, atau untuk paket Ngorbit Bulanan dikenakan biaya 49ribu per 350MB atau 99ribu per 1GB. Saat ini, saya belum pernah merasakan atau mencobanya karena tidak memiliki modem CDMA.
  5. Dirumah menggunakan IM3 dengan pilihan penggunaan durasi, dengan tariff 6ribu rupiah per jam, jarang sekali saya gunakan kecuali memang sangat terpaksa harus terkoneksi dengan internet. Saya bisa menggunakan handset saya sebagai modem untuk terkoneksi dengan internet.
  6. Dikantor menggunakan Speedy Paket Office, yang sering sekali tiba-tiba menjadi sangat lemot, dengan pemakaian tak terbatas bertarif 750ribu per bulan. Walaupun 750ribu/bulan ini sangat murah apabila digunakan oleh lebih dari satu pengguna, tetapi pembangunan jaringan untuk 10-15 pengguna juga tidak membutuhkan dana yang tidak sedikit. Proyek Speedy Office dengan penggunaan secara bersama-sama dalam satu lingkungan perumahan, telah diterapkan di Perumahan Griya Salak Permai, Pandean, Taman, Madiun.

Kalau dalam telepon selular bisa terjadi perang tariff, yang mengakibatkan turunnya biaya percakapan, kenapa juga tidak terjadi perang tariff antar penyedia layanan internet??? Adanya perang tarif, sepertinya memang sangat menguntungkan konsumen, dan saya rasa juga tidak akan merugikan penyedia layanan yang bersangkutan. Mungkin pada pehitungan laba akhir tahun, mereka akan merasa kaget dengan penurunan yang terjadi jika dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya. Penurunan laba ini juga sepertinya belum tentu terjadi jika ternyata mereka justru mendapatkan lonjakan jumlah pengguna.

Apakah internet gratis atau internet murah ini hanyalah mimpi bagi para pendamba internet gratis-an atau murah-an??? Atau para pencari internet gratisan harus belajar menjadi provokator atau peng-adu domba, sehingga bisa terjadi perang tariff antar penyedia lanayan internet gratisan??? Internet Gratis, sepetinya memang hanya sebuah mimpi.

Jadi maksud tulisan ini apan??? Hanya berharap adanya perang tarif, sehingga akan didapatkan sebuah koneksi internet gratis. Ataupun klo gak bisa gratis, sangat murah juga kayaknya sudah lebih dari cukup. Batasan murah itu seberapa??? Paling gak, sama dengan tarif yang berlaku di warnet, antara 2000-3500 per jam. Huehehehehehehehe.... Mimpi, Internet Gratis Mimpi, Internet Murah Mimpi aja terus.............

1 comment:

Monggo klo mo komentar, dijamin gratis...
Walopun juga tidak dapet hadiah, saya sangat berterimakasih apabila anda bersedia berkomentar...
Terimakasih